Ahlan Wasahlan.... Selamat Membaca...
RSS

Selasa, 31 Desember 2013

Resensi Buku : Mengubah Tidak Mungkin Menjadi mungkin : Pengalaman Berbisnis Syariah dengan Sandaran Al-Qur’an

Judul : Mengubah Tidak Mungkin Menjadi mungkin : Pengalaman Berbisnis Syariah dengan Sandaran Al-Qur’an
Penulis : Basuki Subianto
Penerbit: Al-Bayan Mizan
Tahun terbit : 2004
            Penulis buku ini adalah Basuki Subianto, nama yang masih terdengar asing khususnya dalam bidang ekonomi Islam. Penulis memang bukan seorang tokoh ekonomi Islam, beliau adalah seorang pengusaha sukses. Mungkin masih terdengar biassa-biasa saja, banyak pengusaha-pengusaha sukses di negeri ini. Yang membuatnya istimewa adalah bagaimana caranya untuk sukses, yaitu dengan mengaplikasikan Kalam Allah dan sabda Rasulullah dalam usaha bisnisnya.  
Al-Qur'an adalah pedoman hidup manusia untuk mencapai kebahagiaan di akhirat. Selain itu, Al-Qur’an juga dapat digunakan sebagai pedoman untuk mencapai kebahagiaan di dunia, khususnya di bidang bisnis. Apakah menurutmu itu tidak mungkin? Tapi begitulah kenyataannya, sesuai dengan judul buku ini, “Mengubah tidak mungkin menjadi mungkin”.Buku ini membuktikan bahwa Al-Qur’an dapat memberi petunjuk bagaimana meraih kesuksesan bisnis. Beberapa petunjuk Al-Qur’an yang disebutkan dalam buku ini diantaranya yaitu bagaimana menyelaraskan bisnis dengan kehidupan, bagaimana mengasah ketajaman bisnis dengan daya ketakmungkinan, bagaimana meraih keuntungan bisnis dengan prinsip keadilan, bagaimana memadukan bisnis dengan urusan keluarga dan masyarakat, bagaimana membangun sikap etis dan religious dalam berbisnis, dan bagaimana membangun usaha bisnis yang tangguh dan langgeng.
            Penulis awalnya adalah seorang wartawan professional di sebuah penerbitan surat kabar.  Tak lama kemudian, dia menduduki jabatan penting dalam perusahaan itu, dia menjadi manajer dan bahkan direktur. Dari jabatan-jabatan yang ia duduki itulah, ia belajar bagaimana mengelola sumber daya yang ada. Tak seharusnya seseorang menggantungkan hidupnya pada orang lain, oleh karenanya penulis memutuskan untuk mengundurkan diri dan membuka usahanya sendiri. Keputusan tersebut sangat sulit mengingat dia telah mendapatkan gaji yang cukup besar di perusahannya, dan dia harus meninggalkannya tanpa tahu apakah bisnisnya akan berhasil atau tidak. Keputusannya tersebut tepat , sekarang dia telah memiliki tiga perusahaan di Surabaya dan dia membagi kisahnya dalam buku itu.
“Pengusaha ibarat orang yang berada dalam kegelapan hutan. Ia tidak tahu apa yang ada di depannya. Ia hanya bisa meraba untuk berjalan. Al-Qur’an adalah cahaya yang menuntun ke mana seharusnya ia mencari kepastian dan keselamatan.”
Pengalaman adalah guru terbaik. Itulah kata bijak yang dapat menggambarkan isi buku ini. Penulis menunjukkan bagaimana perjalanan karirnya dan juga orang lain. Dia menceritakan bagaimana kisah sukses seseorang dan factor-faktornya. Seperti dua sisi uang logam, ada sukses tentu ada gagal, dia juga menceritakan kegagalan-kegagalan dalam berbisnis dan solusi-solusinya. Tentunya, pengalaman-pengalaman tersebut dilihat dari sudut pandang agama Islam. Di bawah bimbingan Mr Ustad, peulis dan timnya melakukan pendekatan bisnis dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an dan petunjuk hadis yang telah diteladankan oleh Nabi Muhammad. Selain itu, pada setiap cerita diselipkan satu ayat Al-Quran atau lebih sebagai sandaran berbisnis sesuai kasusnya, dia menyebutnya renungan.
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar. "
Pertanyaan yang diungkapkan di awal buku ini adalah apa bisa seorang pengusaha yang bisnisnya bangkrut, kemudian bisa bangkit lagi setelah membaca Al-Qur’an. Pertanyaan tersebut dijawab dengan pertanyaan oleh Mr. Ustad, mengapa pengusaha itu bangkrut. Analisis manusia dan pandangan Allah tentang penyebab bangkrut itu mungkin berbeda. Untuk membuktikan bahwa Al-qur’an itu benar, kita harus menganalisis penyebab kebangkrutan pengusaha itu berdasarkan Al-Qur’an. Kemudian kita mencari solusi untuk bangkit berdasarkan AlQur’an pula.
Buku ini diakhiri dengan renungan tentang tahapan seseorang bisa menghasilkan pilihan terbaik untuk masalah yang dihadapi dan bagi perjalanan hidup mendatang. Tahap pertama, kita harus menhadapi kenyataan. Masalah sebarat apapun akan ringan jika dihadapi. Kedua, menerima keadaan karena itu adalah takdir Allah. Ketiga, menentukan beberapa alternative. Terakhir, memutuskan apa yang akan dilakukan serta memasukkan visi dan jarring pengaman bagi keputusan tersebut. Semoga kita bisa mendapat hikmah dan manfaat dari buku ini. Wallahu a’lam.

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar