Judul Buku : Intelektual Kolektif Pierre
Bourdieu : Sebuah Gerakan untuk Melawan Dominasi
Penulis : Arizal Mutahir
Penerbit : Kreasi Wacana
Terbit : Pertama, Januari 2011
Tebal : X + 222 hlm
TERDAKWA
PEMBEBASAN INTELEKTUAL
Memiliki ilmu pengetahuan yang
tinggi, belajar dari kecil hingga perguruan tinggi, intelektual bukanlah
sekedar itu. Intelektual juga bukan orang yang hanya diam saja melihat dan
berkomentar mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Intelektual
saat ini kebanyakan bekerja di bawah kekuasaan politik dan ekonomi. Namun tidak
selamanya mereka bekerja di bawahnya,sesekali mereka adalah pelaku politik dan
ekonomi itu sendiri. Intelektual bermanfaat bagi masyarakat jika mereka dapat
menggunakan ilmu-ilmunya dan mengabdi pada masyarakat. Sebaliknya, mereka juga
dapat merugikan masyarakat saat mereka menutupi apa yang seharusnya diketahui
masyarakat dan menggunakannya untuk memperdaya masyarakat demi kepentingannya
sendiri.
Buku ini menjelaskan konsep-konsep
pemikiran Bourdieu tentang intelektual beserta hal-hal yang mendasari
pemikirannya. Untuk lebih mudah memahami pemikirannya, diungkapkan pula
biografi kehidupannya. Beliau sendiri adalah seorang sosiolog Prancis yang
sering melakukan aksi-aksi dan demonstrasi, sesuai teori yang ia kemukakan
sendiri yaitu intelektual berperan mendukung kaum yang terdominasi. Oleh
karenanya, dia disebut sebagai “sosialis teroris”, “diktator intelektual”,
“pemimpin pemujaan”, “guru”, dan “nabi”. Pada beberapa kalangan yang memujanya,
dia bahkan dianggap sebagai “dewa”.
Intelektual mempunyai
batasan-batasan tersendiri untuk berdiri sebagai intelektual itu sendiri dan
menjalankan perannya untuk membela kaum yang tertindas. Agen pengetahuan yang
netral, tidak terkoyak oleh pengaruh politik maupun ekonomi, kini otonomi
intelektual telah keluar dari batasnya. Namun, tidak salah jika intelektual
juga ikut berkecimpung dalam bidang politik, ekonomi atau bidang lainnya dan
dapat mentransfer ilmunya. Setiap pekerjaan yang kita lakukan tentulah ada
ilmunya yang menjadikannya baik dan bermanfaat.
Penulis
memandang bahwa intelektual harus tetap pada tempatnya, tidak tercampur oleh
hal-hal lain. Untuk mewujudkannya, ditawarkan satu solusi, yaitu intelektual
kolektif. Para intelektual yang memiliki keahlian di bidangnya masing-masing
bersatu dan saling berhubungan, mendukung dan bersinergi untuk menjalankan
perannya. Intelektual yang dikehendaki penulis ini mengacu
pada kategori intelektual awam (public
intellectual). Mereka berjuang dengan kemampuan inteleknya untuk kepentingan
masyarakat luas, khususnya golongan-golongan atau pihak-pihak yang lemah,
terpinggir, tidak mempunyai kuasa, daif dan atau ditindas. Sedangkan selain intelektual awam, ada
intelektual establishment dan intelektual
atas pagar. Intelektual
establishment menggunakan ilmu
pengetahuan dan daya inteleknya untuk membantu/menyokong pihak-pihak yang kuat,
berkuasa dan berpengaruh. Intelektual
atas pagar menonjolkan diri dan menyokong pihak ketika suasana mengikut kesesuaian dirinya, tanpa pendirian yang tetap dan jelas.
Mahasiswa termasuk intelektual yang memiliki
peran penting dalam menjalankan perannya. Mereka yang akan megembalikan peran
intelektual ke tempatnya. Peran intelektual yang dilakukan mahasiswa telah
sering kita lihat dari pemberitaan-pemberitaan media. Kita telah sering melihat
aksi-aksi dan demonstrasi mahasiswa yang melawan kebijakan-kebijakan yang tidak
berpihak pada masyarakat. Hal itu menjadi tidak baik saat aksi atau demonstrasi
dilakukan dengan cara yang tidak benar yang justru merugikan masyarakat yang
seharusnya mereka bela. Namun banyak pula intelektual yang
mendukung suatu pihak tertentu sehingga mendapat tentangan dari masyarakat
banyak termasuk di dalamnya mahasiswa.
Buku ini sangat recommended bagi para
mahasiswa sebagai bagian penting dari pembebasan intelektual. Buku ini
menjadi refleksi diri kita sebagai intelektual untuk menjalankan peran
yang diemban. Penulis mampu
mengungkapkan dengan cukup jelas bahasa Pierre Bourdieu yang terkenal sulit
dipahami. Walaupun penulis dapat menjelaskan ide-ide Pierre Bourdieu dengan
gamblang, tetap saja ada bagian-bagian yang masih belum jelas konsepnya. Banyaknya istilah-istilah yang jarang
digunakan menjadikan ulasan yang dibahas kurang dapat ditangkap dan dimengerti
sehingga apa yang dimaksudkan oleh penulis tak tersampaikan.
0 komentar:
Posting Komentar